“Dulu subsidi harus pakai kartu tani, sekarang pakai KTP bisa. Lebih menyederhanakan, tapi di tempat-tempat tertentu tidak semuanya. Jadi yang tidak memiliki kartu tani bisa menggunakan KTP sambil kita membenahi kartu tani," kata Jokowi.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, sudah mulai memetakan daerah-daerah penghasil padi di wilayahnya. Termasuk menghitung kapan awal musim tanam dimulai. Sebab, curah hujan di Jawa Tengah mulai meningkat sejak memasuki Desember 2023.
Diakui Nana, dampak fenomena elnino dirasakan sampai November 2023. Indikatornya debit air yang belum normal. Tak pelak, jadwal tanam mundur dan realisasi tanam masih rendah. Tercatat realisasi tanam padi di Jawa Tengah baru 147.000 hektare atau 53 persen dari target, jagung 70.000 hektare atau 93 persen dari target.
Meskipun demikian, ketersediaan beras dipastikan aman. Perkiraan ketersediaan beras sebanyak 6,2 Juta ton dengan kebutuhan 3,9 Juta ton pada 2023.
Melihat kondisi awal Desember 2023, Nana optimistis pada 2024 capaian kinerja produksi padi dan jagung di Jawa Tengah dapat mencapai target, yaitu padi sebesar 11,168 juta ton GKG (Gabah Kering Giling) dan jagung sebesar 2.723 ton PK (Pipilan Kering).
"Upaya pencapaian target produksi padi dilaksanakan dengan menerapkan beberapa strategi, di antaranya memaksimalkan pola penanaman, dan diharapkan mampu mewujudkan IP (Indeks Pertanaman) 300 bahkan IP 400, serta pendampingan yang semakin intensif," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
presiden joko widodo jokowi musim hujan musim penghujan menanam padi pj gubernur jateng Nana sudjana petani
Artikel Terkait