Acara sosialisasi pencegahan pernikahan anak usia dini yang diselenggarakan DP3A Kota Semarang. (Istimewa)

SEMARANG, iNews.id – Kasus pernikahan anak usia dini di Kota Semarang, Jawa Tengah, perlu mendapat penanganan serius dari instansi terkait. Pasalnya, angka kasusnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Tercatat ada 217 kasus pernikahan anak usia dini yang terjadi di Kota Semarang. Atas kondisi tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang terus berupaya mencegah pernikahan dini sebagai bentuk perlindungan anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang Mukhamad Khadik mengatakan, jika DP3A terus berupaya menekan lima isu strategis.

Yakni menekan pernikahan anak usia dini, menekan tingginya angka kekerasan, pemberdayaan ekonomi kaum perempuan, peran ibu dalam pendidikan keluarga serta menekan angka pekerja anak.

“Saat ini kita sedang proses pembentukan jaringan perlindungan perempuan dan anak. Alhamdulillah DP3A dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang Krisseptiana Hendrar Prihadi roadshow ke kelurahan-kelurahan,” kata Khadik dikutip Minggu (21/3/2021).

Jejaring kita saat ini hanya sampai tingkat kecamatan, hanya satu orang di masing-masing kecamatan. Padahal permasalahan terkait perempuan dan anak semakin hari semakin meningkat,” katanya.

Untuk itu, DP3A Kota Semarang memperhatikan masih tingginya angka pernikahan anak usia dini yang setiap tahun terus meningkat.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network