Arif melanjutkan, dalam keadaan bimbang, pelaku akhirnya pulang ke rumahnya. Tiduran di kamar. Pelaku terus memikirkan itu, merasa sakit hati. Akhirnya dia mengambil sabit dari belakang lemari dan kembali ke sekolah menggunakan sepeda motor seorang diri.
Berhenti di depan kelas, mengetuk pintu, mengucapkan salam kepada korban dan dijawab. “Lalu dia menyerang menggunakan sabit sambil memejamkan mata,” ungkapnya.
Setelah menyerang, kata Arif menurut pengakuan pelaku, dia pergi ke rumah temannya untuk ganti baju dan menuju wilayah Gubug, Kabupaten Grobogan sampai malam. Dia melihat rumah kosong, bersembunyi di sana dan ditangkap petugas.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait