“Untuk mendapatkan air saat ini hanya mengandalkan bantuan droping air atau mencari ke sumber mata air di rumah warga yang sumurnya belum mengering di sekitar sekolah,” kata Rusiyah, Kepala SDN 3 Kaliurip, Rabu (30/8).
Para siswa dan guru ini berharap ada penanganan masalah kekeringan dan krisis air bersih di sekolah agar setiap musim kemarau tiba tidak lagi alami kekurangan air.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara menyebutkan ada 44 desa yang saat ini rawan bencana kekeringan.
“Berdasarkan laporan ada 4 sekolah yang saat ini tidak memiliki air bersih. Bantuan droping di berikan dengan sistem giliran dan penjadwalan,” ujar Andri Sulistyo, Kabid Kedaruratan BPBD Banjarnegara.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait