“Akhirnya saya memutuskan usaha membuat kue ultah. Walaupun pandemi, namun untuk merayakan ulang tahun keluarga inti tetap membutuhkan kue ultah. Dari situ malah banyak peminatnya. Saat itu mulai tahun 2020,” ujarnya.
Seiring perjalanan waktu, orderan kue ultah sudah mulai berjalan melalui online hingga saat ini. Namun diakuinya, manajemen pengelolaan masih berantakan. “Ya karena kita usaha masih coba-coba, tidak ada dasarnya, pengetahuan bisnis juga masih nol,” ungkapnya.
Usaha demi usaha pun dilakukan Dina. Dia mendapatkan ‘titik terang’ dalam pengembangan bisnis rumahan kue ultah yang bernama Grace Snack & Catering. Hal itu setelah dia mengikuti pelatihan di Balatkop Jateng.
“Saat itu (akhir 2022), saya lihat di Instagram ada pelatihan berjenjang Balatkop untuk manajemen usaha keuangan. Seakan menjawab kebutuhan saya, karena selama ini kelihatan orderan banyak, tapi duitnya gak ada lari ke mana kayak ada tuyul,” kata Dina.
“Saya coba daftar dan masuk lolos level 1 diadakan Februari 2023. Namun omzet sempat turun drastis, karena pada Februari agak low seasion jualan di Januari,” katanya.
Dia menyebutkan, awalnya menjual kue mulai harga Rp60.000 untuk ukuran16 cm. Untuk yang paling besar ukuran 24 cm seharga Rp260.000. “Sekarang harganya mengikuti, yang Rp60.000 sekarang sudah Rp130.000,” ujarnya.
Setelah mengikuti pelatihan yang mengajarkan manajemen produksi, pemasasaran, Dina kemudian memberanikan diri hingga memperkerjakan karyawan yang merupakan tetangga di lingkungan perumahan, pada bulan Juni 2023.
“Pelatihan (Balatkop) itu, saya merasakan efeknya, omzet naik dari 3-4 kali dalam 3 bulan (belasan juta) dari sebelum ikut pelatihan. Saat ini sudah merambah ke wedding tar, selain pesanan, ada cake, snack acara,” ujar Dina.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait