Aiptu Andi Surwano saat memulasarakan jenazah tetangganya yang terpapar Covid-19 di Perum Graha Sendangmulyo Tembalang, Semarang. (foto: Istimewa)

Berbekal ilmu pemulasaran jenazah Covid-19 yang dimiliki, dia memberanikan diri. "Saya menggunakan APD dirangkap  jas hujan, dirangkap jaket polisi, sepatu boot saat memandikan jenazah,” kata Andi.

“Masker saya rangkap tiga, pakai face shield juga. Yang saya tidak punya itu sarung tangan, maka saya lalu meminta tetangga yang merupakan petugas Puskesmas," katanya.

Dia  telah mengetahui banyak risiko yang harus dihadapinya saat memulasarakan jenazah. Dirinya dengan telaten memandikan jenazah.

"Saya bermodal semprotan buat burung, lalu saya isi dengan cairan disinfektan. Secara aturan tidak boleh dimandikan. Tapi Mudinnya minta dimandikan, maka saya mandikan," ujarnya.

Andi telah mengetahui risiko yang dihadapi saat menjadikan jenazah.Dirinya harus mengkarantina setelah melakukan pemulasaraan.

"Saya tidak langsung pulang ke rumah setelah memandikan  jenazah. Saya mandi di rumah yang satunya dan baju saya beserta jas hujan langsung saya rendam detergen. Ya begitulah risikonya," ujarnya.

Dia mengatakan, setelah jenazah dimandikan, lalu dimakamkan ke Demak. Jenazah itu diangkut menggunakan mobil PMI."Saya meminta doa agar saya kuat dapat membantu masyarakat," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network