Sejumlah polisi berjaga di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, beberapa waktu lalu. (Dok foto Ahmad Antoni)

SOLO, iNews.id Konflik di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo kembali memanas. Konflik terjadi antara kubu Paku Buwono XIII dengan Lembaga Dewan Adat (LDA) yang beranggotakan sebagian saudara PB XIII, yakni putra-putri PB XII.

Konflik di Keraton Solo memanas berawal dari kasus pencurian yang terjadi di dalam lingkungan keraton pada Sabtu (17/12). Sepekan berjalan, konflik Keraton Solo pun memuncak hingga terjadi bentrokan antarkedua kubu pada Jumat (23/12) malam.

Bentrokan diduga terjadi antara pihak PB XIII (Hangabehi) dengan kubu LDA pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.

Berikut rentetan konflik di Keraton Solo dalam sepekan yang dirangkum iNews.id, Minggu (25/12/2022).

1. Aksi Pencurian Berimbas Laporan Dugaan Penganiayaan
Kerabat Keraton Kasunanan Solo, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro melaporkan putri kedua PB XII, GKR Timoer Rumbai ke polisi atas dugaan kasus penganiayaan yang bermula dari adanya kasus pencurian di dalam keraton.

Kabar tersebut disampaikan oleh kuasa hukum pelapor, Agung Susilo. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (17/12) siang. Akses keluar masuk keraton kemudian ditutup setelah adanya isu pencuri. 

Surat tanda bukti penerimaan pengaduan tertulis dengan nomor STBP/920/XII/2022/Reskrim. Surat tersebut ditandatangani pada Sabtu 17 Desember 2022

Peristiwa itu pun mengakibatkan cekcok antara Gusti Rumbai dan korban yang sedang akan menutup pintu besar Jolotundo pada pukul 21.00 WIB dan berujung dugaan penganiayaan.

2. Dua Kali Pencurian Dalam 2 Minggu
Paman GKR Timoer Rumbai, Edi Wirabhumi mengatakan pencurian di kompleks keraton juga pernah terjadi sekitar dua pekan lalu. Beberapa barang diketahui hilang akibat pencurian itu.  "Jumlah cukup banyak. Piring ada satu set piring, satu set sendok, satu set gelas," ujarnya. Dia membenarkan adanya percekcokan di dalam internal keraton karena kabar pencurian tersebut.

"Yang (Rumbai) itu saya tidak tahu persis kejadiannya, tapi yang dilaporkan ke saya, pintu yang disepakati dibuka (Jolotundo) untuk akses TRKD ke arah Keputren dan petugas kami ke sana, mau ditutup oleh oknum, ada 10-an. Tentu TRKD tidak setuju," kata Wirabhumi. Dia mengungkap oknum abdi dalem itu disebut berbicara kurang sopan kepada Rumbai yang merupakan putri ndalem dan sempat emosi.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network