GROBOGAN, iNews.id - Lahan sawah di wilayah Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, terendam banjir sejak dua minggu lalu dengan ketinggian 1 hingga 2 meter hingga kini tak kunjung surut. Banjir mengakibatkan ribuan hektare tanaman padi terancam puso.
Bahkan beberapa petani terpaksa memanen dini tanaman padi mereka yang mayoritas sudah berusia 2.5 hingga 3bulan. Seluruh biji dan batang padi sudah terlihat menghitam dan mulai mengalami pembusukan sehingga dipastikan tanaman padi yang siap panen ini akan rusak dan tidak bisa dipanen.
Padi yang dipanen dini rencananya akan digunakan untuk pakan ternak,pasalnya tidak bisa dijual atau dikonsumsi. Seperti Suparmo, petani asal Desa Menduran, Brati ini nekat memanen karena dipastikan bahwa padi yang ia tanam di lahan sawah seluas 2 hektare ini sudah membusuk.
“Sebelum terendam banjir, padi rusak juga sudah rusak diakibatkan oleh serangan hama tikus dan burung dan kini diperparah dengan rendaman banjir. Saya mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah,” katanya, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Grobogan, lebih dari 1.000 hektare lahan sawah di seluruh wilayah Grobogan terendam banjir sejak akhir Desember 2022 akibat luapan sungai dan banjir bandang dari pegunungan.
Editor : Ahmad Antoni
lahan sawah tanaman padi Puso Kabupaten Grobogan terendam banjir ribuan rumah dinas pertanian pakan ternak
Artikel Terkait