Sebab itu, pihaknya juga mendorong inklusivitas keuangan bagi masyarakat luas. Artinya bagaimana masyarakat luas dari berbagai lapisan punya kesempatan yang sama mengakses lembaga keuangan, khususnya kredit atau pembiayaan lain yang tidak memberatkan.
“Ini butuh kolaborasi semua pihak, kalau bicara kesejahteraan berarti berbicara soal uang, masalah modal,” sambungnya.
Dewan Komisioner OJK Dian Ediana Rae menyebut Oktober ini adalah bulan Inklusi Keuangan, sehingga pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak terus mengkampanyekannya.
“Secara singkat, kesejahteraan masyarakat dilihat dari 2 hal kalau dari aspek keuangan, literasi dan inklusi atau akses yang sama di lembaga keuangan, termasuk BPJS. Masyarakat dari paling bawah, muda, perempuan sampai lapisan ke atas harus mudah mengaksesnya,” katanya.
Dirreskrisus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan aneka kejahatan online khususnya di bidang keuangan atau perbankan perlu pengawasan dan edukasi bersama. Pihaknya telah melakukan penegakan hukum pada berbagai kasus kejahatan online di bidang itu.
“Semua itu memerlukan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak berpotensi menjadi korban kejahatan (online). Untuk mengurangi potensi warga masyarakat harus mempunyai kesadaran bahwa semua itu (pencegahan) memerlukan kepedulian bersama,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait