SEMARANG, iNews.id – Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran tahun ini. Namun di satu sisi, tempat-tempat atau objek wisata dibuka untuk dikunjungi.
Hal itulah yang membingungkan masyarakat ketika melihat dua fenomena kebijakan publik yang bertolak belakang, bertabrakan satu dengan yang lain.
Pengamat kebijakan publik, Pudjo Rahayu Risan mengatakan, tidak mudah mengelola penyebaran Covid-19 agar penyebarannya tidak meningkat, saat bebarengan mengelola destinasi wisata dibuka dengan harapan perekonomian bergulir.
“Sulit, karena semua untuk sama-sama kepentingan masyarakat. Memang sulit atau tidak mudah mengelola dan menjaga aspek kesehatan bersamaan dengan ekonomi,” kata Pudjo, Minggu (25/4/2021).
Dia mengatakan, aspek kesehatan diperketat dengan melarang mudik demi menghambat bahkan bila mungkin menghentikan penyebaran Covid-19 untuk tidak berkerumun dan menghindari mobilisasi.
Sementara membuka destinasi obyek wisata, mengharapkan kedatangan wisatawan yang juga bertujuan menghidupkan ekonomi. “Menghadapi situasi yang kontradiksi antara aspek kesehatan dan ekonomi, kebijakan publik yang diambil oleh pemerintah sebetulnya sedikit banyak telah berusaha menyekat mobilitas masyarakat sejak 6 Mei sampai dengan 17 Mei 202,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait