SEMARANG, iNews.id – Bisnis di Kota Lama Semarang terus menggeliat. Perhotelan, hiburan hingga kuliner terus tumbuh di kawasan yang berjuluk Little Netherland ini.
Tak terkecuali Borsumy Heritage yang berdiri di lahan seluas 800 meter persegi. Lokasinya persis di sebelah Barat Gereja Blenduk, Jl Letjend Suprapto nomor 30-31, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Borsumy Heritage menawarkan “one stop entertainment”. Di sana, bisa dijumpai kuliner restoran, hiburan “live music” lengkap dengan kafe, klub hingga butik hotel.
Saat kegiatan soft launching pada Rabu (18/1/2023) malam, sudah tersedia Wing Lok Dimsum dan gelato. Hiburan musik disajikan dari musisi jalanan yang bertalenta, disc jockey (DJ) hingga TNT sebagai home band yang tampil ciamik.
“Konsep profesional, jadi di sini juga bisa dipakai wedding ataupun acara ulang tahun. Kami memang menampilkan street performer, jadi seperti Semarang zaman dulu,” kata Ari Wibowo, aktor, model sekaligus penyanyi senior yang jadi salah satu owner Borsumy Heritage di lokasi launching, Rabu malam.
Acara malam itu diramaikan dengan beberapa hiburan, termasuk barongsai. Gemerlap lampion yang dipasang melintang menggunakan tali menambah apik suasana. Di antara gedung itu memang sengaja dibuat terbuka, sehingga pengunjung bisa lebih rileks menikmati hiburan maupun kuliner yang disajikan. Aneka bangunan di sana tetap dipertahankan dari bentuk aslinya. Salah satunya karena memang kawasan cagar budaya.
Sisi sejarah, Borsumy ini para masa Kolonial Hindia Belanda adalah pusat perdagangan. Akronim dari Borneo Sumatera Maatschappij (Borsumij) alias Pusat Perdagangan Borneo Sumatera.
“Jadi seperti bulog. Makanya ada gudang besar di situ. Nama aslinya kami tidak akan ubah,” kata Ari Wibowo.
Ke depan, di Borsumy Heritage juga akan diisi dengan semacam sentra UMKM. Sementara untuk butik hotel, saat ini masih tahap pembangunan dan rencananya rampung pertengahan tahun ini. Ada 10 kamar di sana. Hotelnya juga berkonsep Hindia Belanda.
“Tempat di sini bagus. Mendapatkan tempat di sini tidak mudah, potensinya sangat besar. Karena Semarang ini kota transit dari Jakarta ke Surabaya. Harapannya wisatanya semakin ramai (setelah Covid mereda), banyak turis asing akan singgah di sini,” sambung Ari yang punya nama lengkap Raden Arianto Wibowo Wirjodiprodjo Ali Mustopo ini.
Soal merambah dunia bisnis, Ari menyebut ini memang kali pertama dilakukan di luar Jakarta. Dia mengatakan, tentu tidak akan selamanya bergulat di dunia hiburan. “Ada beberapa tawaran (main) sinetron. Saya ingin tinggalkan legacy,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni