Akhmad Asror mengatakan, belum lama ini, cucu dari sang perajin kain batik Kelengan sempat berkunjung ke Museum Batik dan melihat secara langsung karya batik dari neneknya tersebut.
"Yang memberikan donasi kain batik Kelengan ini awalnya memang bukan dari keluarga dari perajin langsung. Koleksi kain batik Kelengan ini sudah dibeli dan dibawa ke luar negeri. Kemudian pada 2012 ada warga Belanda bernama Sandra Niesen datang ke Kota Pekalongan dan menyumbangkan salah satu batik yang berasal dari Kota Pekalongan ini," katanya.
Dikatakan, dengan ditampilkannya motif batik Kelengan ini selain menambah koleksi kain batik di Museum Batik, juga sebagai tanda bahwa Batik Pekalongan itu multikultural.
"Banyak kebudayaan yang mempengaruhi terciptanya kain batik yang indah khas Kota Pekalongan di antaranya budaya etnis peranakan Tionghoa," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait