Korban banjir Demak kini mengharapkan bantuan makanan setelah dapur umum dibongkar. (Foto: iNews)

DEMAK, iNews.id – Nasib ratusan pengungsi korban banjir di Kabupaten Demak di sepanjang tanggul sungai meprihaatinkan. Mereka hanya bisa makan satu kali sehari dan tidur di bawah terpal usang. 

Kondisi itu sudah dialami ratusan pengungsi sejak dapur umum di seputar Jembatan Tanggul Angin dibongkar 5 hari lalu. Mereka sangat mengharapkan bantuan makanan dari masyarakat dan pemerintah.

Banjir di Kabupaten Demak kini sudah memasuki hari ke-11. Namun, belum ada tanda-tanda kapan air akan surut. Banjir tersebut salah satunya menggenangi permukiman warga di Kecamatan Karanganyar.

Warga pun masih bertahan di lokasi pengungsian dan sebagian masih bertahan hidup di atas tanggul.

Ketua RT Dukuh Norowito, Wartono mengatakan, hampir 300 orang warga Desa Karanganyar dan warga Dukuh Norowito, Desa Ketanjung mengungsi di sepanjang tanggul Sungai Wulan.

“Ya begini, kami dan warga berteduh di bawah tenda untuk penghalau panas dan hujan. Makan juga hanya bisa satu kali,” katanya, Minggu (18/2/2024).

Dia mengatakan, warga enggan dievakuasi di lokasi pengungsian yang ditetapkan oleh pemerintah karena ingin mengawasi kondisi rumahnya.

“Alasannya mengungsi di sini, supaya bisa sekalian melihat rumah dan harta benda yang tertinggal,” katanya.

Dia menuturkan, sejak dapur umum di Jembatan Tanggul Angin dibongkar para pengungsi di sepanjang tanggul kini semakin meprihatinkan. Mereka kesulitan mendapatkan bantuan makanan.


Editor : Kastolani Marzuki

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network