Mereka mengangkut warga yang hendak beraktivitas ke luar lokasi banjir dengan imbalan seikhlasnya. Kondisi para nelayan sendiri tengah terpuruk karena cuaca laut buruk. Keadaan semakin diperparah karena rumah mereka juga turut kebanjiran.
“Sehingga tidak ada penghasilan sama sekali. Kami memanfaatkan perahu dan rakit untuk bisa sedikit memperoleh hasil guna menyambung hidup sehari-hari,” kata Herman, penarik perahu, Selasa (23/2/2021).
Tidak ada tarif khusus untuk penumpang yang memanfaatkan jasa perahunya. Para penumpang hanya membayar seikhlasnya, bahkan tak jarang gratis. Uang hasil menarik perahu dipakai untuk makan dan sekedar pengganti lelah.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait