Bagi masyarakat Tionghoa, menu ini tidak pernah ditinggalkan setiap perayaan cap go meh. Selain disajikan setahun sekali, konon bagi warga yang menyantap akan dimudahkan rezeki dan dipanjangkan usianya.
Pada perayaan cap go meh, permintaan kuliner ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam sehari ratusan lebih pelanggan yang memesan menu ini.
“Selain dari Solo, juga ada pelanggan dari luar kota seperti Semarang, Jakarta, Magelang, Surabaya. Satu porsi lontong cap go meh dijual Rp38.000,” kata Nyonya Liem, Minggu (5/2/2023).
Menurut cerita, lontong cap go meh makanan khas Tiongha ini di Indonesia sudah ada sejak sekitar abad 14 di mana Laksamana Cheng Ho pada saat itu tiba di pantai utara Jawa yang sangat kental dengan makanan tradisional, salah satunya lontong opor.
Sampai dengan saat ini masyarakat Tionghoa di Indonesia selalu menyediakan lontong cap go meh dalam perayaan Cap Go Meh.
Editor : Ahmad Antoni
lontong cap go meh cap go meh perayaan imlek kota solo Nyonya Liem Masyarakat Tionghoa makanan tradisional lontong opor makanan khas laksamana cheng ho
Artikel Terkait