Dia menyebutkan, faktor lain dari pembukaan pariwisata tersebut yakni kesiapan warga. Menurutnya, warga dan pelaku wisata di Karimunjawa telah siap dan berkomitmen melakukan protokol kesehatan ketika menerima wisatawan.
Namun demikian, jika nanti ditemukan adanya kasus penularan Covid-19 di Karimunjawa, dia tak segan menutup operasional penyeberangan wisata. Pemkab Jepara pun menyiapkan sejumlah fasilitas dan relawan guna menyosialisasikan protokol kesehatan.
"Teman-teman di sana justru lebih siap, maka kita harus lakukan simulasi, termasuk hari ini. Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus ini, ya kita tutup," ucapnya.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara Zamroni Lestiaza mengatakan, pembukaan secara terbatas Karimunjawa sudah melalui berbagai tahap. Di antaranya, pelaksanaan simulasi pada bulan September, kemudian diikuti permintaan pembukaan wisata oleh bupati kepada gubernur pada awal Oktober 2020.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait