Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi mengatakan, dari hasil penilaian Dinas ESDM Provisni Jawa Tengah bahwa gerakan tanah yang terjadi di Dusun Rejosari, Desa Pranten bersifat aliran (flows).
Arah menuju ke barat laut yang telah berlangsung lama dan mengalami percepatan saat musim hujan dikarenakan terjadi infiltrasi air hujan ke dalam lereng.
Sesuai hasil pengukuran lapangan, diperoleh jarak lebar pada mahkota longsor plus 160 meter dan pada kaki longsor plus 50 meter yang menyebabkan kerusakan berupa hilangnya jembatarı yang menghubungkan Desa Pranten dengan Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Selain itu juga menyisakan tumpukan material hasil longsoran dalam jumlah besar.
Menurut dia, wilayah yang mengalami pergerakan tanah seluas 8,5 hektare dengan panjang 1.000 meter dan kedalaman bidang gelincir diperkirakan 20 meter sehingga menyebabkan longsoran dengan volume material 1,7 juta meter dari jarak terdekat dengan permukiman warga 900 meter.
"Berdasar hasil rekomendasi Dinas ESDM, kami akan menyingkirkan matrial yang menutup jalan, membuat jembatan darurat, dan memperbaikai pipa air bersih untuk masyarakat," kata Ulul Azmi.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait