Para narasumber dalam Dialog bersama Parlemen: Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Strategi Penanganan Pupuk Langka & Kesejahteraan Petani, Rabu (18/8/2021). (foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id Pendapatan petani di Jawa Tengah yang masih rendah menjadi sorotan kalangan DPRD Jateng. Ketua Komisi B DPRD Jateng Sumanto menilai selama ini pendapatan petani belum membaik, sejak zaman penjajahan Cultuurstelsel hingga masa kemerdekaan.

“Coba bandingkan dengan pendapatan buruh dalam UMR yang setiap tahun naik, pendapatan petani cenderung tetap. Permasalahan subsidi juga ruwet setiap tahunnya,” kata Sumanto saat Dialog bersama Parlemen: Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Strategi Penanganan Pupuk Langka & Kesejahteraan Petani, Rabu (18/8/2021).

Dia mengatakan, berdasarkan data pemerintah bahwa subsidi cukup tapi di lapangan berbeda dan masih banyak kekurangan karena banyak orang yang bermain.  “Karena itu saya usul yang disubsidi bukan pupuknya tapi gabahnya dibeli oleh Bulog dengan HPP pemerintah,” katanya.

Sementara, menurut Kasi Pupuk dan Pembiayaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Asil Tri Yuniati salah satu tujuan subsidi pupuk adalah menghindari gejolak harga pupuk. Hal itu merupakan salah satu dukungan pemerintah untuk meringankan beban petani.

Menurut aturan, kata dia, petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi adalah petani yang bergabung di kelompok tani dan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) pada tahun sebelumnya. 


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network