Guna menuju bibit vaksin, memerlukan proses panjang. Bibit vaksin, seperti di Unair telah siap guna diujicoba ke hewan. Demikian pula Eijkman juga telah siap dan diperkirakan awal tahun 2021. “Dari situ nanti uji klinik tahap satu, tahap dua, dan tahap tiga,” ucapnya.
Uji klinis dengan didampingi BPOM kemudian mendapatkan sertifikasi atau semacam mininum emergency use authority. “Istilahnya sudah oke oleh BPOM, lalu diproduksi sampai mass production,” kata Ali Ghufron Mukti yang juga menjabat Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristek-BRIN.
Bicara mengenai riset dan inovasi, sampai pengembangan vaksin, kemudian kerjasama dengan industri untuk pengadaannya. Sementara, pengaturan terutama untuk vaksinasi, ditangani oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berikut skenario-skenarionya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait