Dirresnarkoba Lutfi Martadian (baju biru berkacamat) didampingi pejabat Polda Jateng menunjukkan barang bukti peredaran gelap narkoba dan tersangkanya, di Mapolda Jateng. (Eka Setiawan)

Dia mengatakan, wilayah Solo Raya hingga Kota Semarang, ataupun Jateng pada umumnya, rentan terjadi penyalahgunaan narkoba ataupun peredaran, dikarenakan beberapa sebab. Di antaranya; banyaknya akses transportasi dari Jakarta masuk ke Jateng.

Pengungkapan peredaran gelap narkoba pasca-Covid-19, sebut Lutfi, menjadi lebih tinggi di bandingkan periode sebelumnya, salah satunya karena banyaknya tempat-tempat hiburan yang sudah buka.

Kombes Lutfi melanjutkan, di tahun ini pihaknya menarget pengungkapan 135 kasus. Namun, baru pada Juli ini pihak Ditresnarkoba Polda Jateng sudah mengungkap 246 kasus.

“Semarang dan Solo Raya wilayah zona merah. Peredarannya cukup banyak dan pengungkapannya juga cukup banyak,” sebut Kombes Lutfi.

Sementara itu, terkait penangkapan itu tersangka IA mengaku mendapat upah Rp1juta dari mengirim ribuan pil ekstasi tersebut. “Saya kenal (jaringan) dari tetangga, dulu dia (dipidana) kasus pembunuhan,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network