Tidak lama setelah pertemuan yang menghasilkan titik temu itu selesai, kata dia, datanglah sekitar 10-20 orang dengan menggunakan pakaian seragam ormas.
"Ini masih perlu kami dalami, kami duga itu oknum dari Pemuda Pancasila. Di situlah terjadi keributan, sebetulnya di situ juga sudah selesai," ujarnya.
Seiring dengan berjalan-nya waktu, kata dia, muncullah pesan suara yang beredar di kalangan Pemuda Pancasila maupun Lowo Ireng. Ia mengatakan inti dari pesan-pesan suara tersebut mengadu domba atau menghasut kedua ormas, sehingga terjadilah keributan.
Bahkan ketika beberapa oknum Lowo Ireng mendatangi Kecamatan Sumbang, kata dia, dilakukan pengadangan oleh oknum Pemuda Pancasila di Desa Banteran (Sumbang) karena terpengaruh pesan suara tersebut.
"Kemudian terjadilah penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama termasuk juga penganiayaan yang mengakibatkan lengan salah satu korban terkena sabetan," jelasnya.
Dia mengatakan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait bentrokan antar-ormas tersebut, pihaknya langsung menindaklanjuti-nya dengan mendatangi lokasi kejadian.
Oleh karena suasana sudah malam dan gelap serta terjadi hujan, kata dia, pihaknya tidak begitu banyak mendapatkan informasi lantaran baru sebatas kronologi kejadian, sedangkan pelaku belum bisa diketahui.
"Kami lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan kami imbau masyarakat yang berkumpul supaya bubar, sehingga tidak menjadi perhatian orang banyak," ujarnya. Selain itu, kata dia, pihaknya juga membentuk tim gabungan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Menurut dia, pihaknya juga masih melakukan pengejaran terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan. "Kami tidak berhenti sampai di sini," tegas Kapolresta.
Sementara itu, Kasatreskrim Kompol Agus Supriadi Siswanto mengatakan berdasarkan informasi, bentrokan tersebut melibatkan sekitar 150-200 orang dari Lowo Ireng dan sekitar 300-400 orang dari Pemuda Pancasila.
"Dari keterangan korban berinisial D (38) dan Y (42) dari pihak Lowo Ireng yang saat ini masih dirawat di rumah sakit, jumlah oknum yang menganiaya mereka cukup banyak, sehingga kami lakukan pengejaran," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait