Meski demikian, lanjut dia, kondisinya belum pulih secara maksimal karena persentase pemulihannya berkisar 20-30 persen dari sebelum masa pandemi.
"Jika sebelum masa pandemi sehari bisa mencatatkan transaksi hingga Rp30 juta, maka saat ini untuk mendapatkan transaksi Rp10 juta per hari sangat sulit," ujarnya.
Dia berharap ada kemudahan mobilitas masyarakat sehingga warga luar daerah, terutama dari luar Jawa mudah datang ke Kudus.
Adi, pedagang pakaian lainnya, membenarkan bahwa saat ini transaksi penjualan di Pasar Kliwon memang mulai berangsur pulih, namun belum signifikan.
"Saya perkirakan baru pulih 30-40-an persen dibanding sebelum masa pandemi. Namun tetap harus disyukuri karena pelanggan dari luar daerah mulai berani ke Kudus," ujarnya.
Hal terpenting, kata dia, tidak ada penyekatan di setiap wilayah sehingga pelanggan yang hendak kulakan ke Pasar Kliwon juga tidak terhambat.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait