Namun, kata dia, pedagang juga ditantang seandainya mengadakan ketika tidak bisa membendung mobilitas pengunjung siap dibubarkan.
Tentunya, pedagang akan rugi karena sudah susah payah menggelar dagangan, namun akhirnya dibubarkan karena banyaknya pengunjung sehingga menciptakan kerumunan.
Hingga kini, tercatat sudah dua tahun terakhir pasar malam menyambut Ramadan ditiadakan karena saat itu kasus Corona di Kabupaten Kudus cukup tinggi.
Pengalaman sebelumnya, tradisi dandangan mampu menampung 500-an pedagang, meliputi pedagang yang berjualan menempati gerai serta lesehan. Namun pada tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi.
Tradisi dandangan di Kudus biasanya diramaikan dengan kirab dandangan dengan menampilkan potensi budaya beberapa desa di Kudus dengan rute kirab di jalan-jalan protokol.
Setibanya di Alun-alun peserta kirab melakukan adegan untuk menceritakan perkembangan Islam secara sederhana. Kemudian ditutup dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh pejabat instansi terkait, sekaligus dimulainya awal bulan puasa Ramadan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait