Pihaknya juga berkoordinasi salah satunya dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng selaku anggota tim. Koordinasi dengan Pertamina juga dilakukan. Tim akan tetap memantau kondisi ketersediaan bahan pokok di sana, termasuk pula menunggu perkembangan kondisi cuaca.
“Kalau kelaparan tidak ya, karena stok beras masih ada walaupun menipis. Nanti coba kita koordinasikan untuk ke sana (mengirim bahan pokok), dengan kapal yang cukup besar,” sebut Dwi yang juga menjabat Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng itu.
Ditanya soal harga, Dwi menyebut tentunya terjadi kenaikan harga dibandingkan saat kondisi normal. “Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, mari sama-sama berempati, para pedagang juga sesuaikan dengan kondisi yang ada,” ujarnya.
Cuaca buruk di perairan utara Jawa terjadi sejak pekan lalu. Pada Jumat (23/12) Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 2 Jepara tidak mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) mengingat gelombang laut tidak aman untuk freedboard kurang dari 2 meter.
Kondisi cuara buruk dengan gelombang tinggi hingga sangat tinggi juga menyebabkan ratusan wisatawan di Jepara sempat terjebak berhari-hari di sana, sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan KM Kelimutu milik PT Pelni dan sampai dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Rabu (28/12/2022) pagi. Wisatawan yang dievakuasi jumlahnya 500 orang, 49 di antaranya wisatawan asing.
Editor : Ahmad Antoni
satgas pangan polda jateng Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara kebutuhan bahan pokok cuaca buruk gelombang tinggi pelabuhan tanjung emas pt pelni stok beras
Artikel Terkait