Sejumlah anak usia remaja saling gebuk dengan menggunakan sarung dalam tradisi perang sarung di Desa Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. (Saladin Ayyubi)

PURWOKERTO, iNews.id - Ada tradisi unik sekelompok anak-anak dan remaja di Desa Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Mereka melakukan perang sarung usai salat subuh dan jalan-jalan.

Kegiatan ini dilakukan untuk penyemangat agar mereka berolah raga ringan di pagi hari meski berpuasa. Perang sarung yang berlangsung dengan kesepakatan-kesepakatan dan aturan-aturan ini juga berakhir dengan saling memaafkan.

Keseruan perang sarung ini biasanya dilakukan mereka di jalan di tengah area persawahan. Dalam perang sarung ini, ada dua kubu yaitu kubu Desa Beji dan Desa Bobosan.

Mereka bertemu di tengah jalan persawahan dan melakukan kesepakatan perang sarung dengan aturan yang mereka buat.

Aturan main dalam perang sarung adalah sarung yang diikat bagian ujungnya tidak boleh diberi benda keras di dalam ikatan sarung. Permainan antar lawan disepakati jumlahnya 5 orang atau 1 lawan 1. Postur tubuh pemain perang sarung juga diatur yaitu anak-anak lawan anak-anak dan terakhir remaja-lawan remaja.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network