Sejumlah anak usia remaja saling gebuk dengan menggunakan sarung dalam tradisi perang sarung di Desa Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. (Saladin Ayyubi)

Perang sarung selesai setelah salah satu pemain ada yang mengangkat tangan tanda menyerah atau sarungnya terjatuh dan masing-masing kubu harus menghentikan permainan.

Setelah tercapai kesepakatan, perang pun dimulai. Mereka saling gebuk dengan sarung ke masing-masing tubuh lawannya tanpa boleh terkena bagian kepala. Serunya, mereka yang terpukul justru ada yang tertawa-tawa karena tidak merasa sakit.

“Namun saat posisi salah satu lawan terdesak, mereka mundur dan melarikan diri terbirit-birit. Kubu musuh pun tidak mengejar,” Kenzo, peserta perang sarung, Kamis (23/3/2023).

“Pada akhir perang sarung ini, masing-masing kubu kembali bertemu dan saling bersalaman untuk saling bermaaf-maafan,” katanya.

Sebelum perang sarung, mereka melakukan semacam pemanasan dengan cara memutar-mutar sarung mereka. Sementara para penonton masing-masing kubu juga memberi semangat pada pemain. Perang sarung ini sendiri dilakukan mereka pada setiap awal tanggal 1 Ramadhan.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network