Perang sarung selesai setelah salah satu pemain ada yang mengangkat tangan tanda menyerah atau sarungnya terjatuh dan masing-masing kubu harus menghentikan permainan.
Setelah tercapai kesepakatan, perang pun dimulai. Mereka saling gebuk dengan sarung ke masing-masing tubuh lawannya tanpa boleh terkena bagian kepala. Serunya, mereka yang terpukul justru ada yang tertawa-tawa karena tidak merasa sakit.
“Namun saat posisi salah satu lawan terdesak, mereka mundur dan melarikan diri terbirit-birit. Kubu musuh pun tidak mengejar,” Kenzo, peserta perang sarung, Kamis (23/3/2023).
“Pada akhir perang sarung ini, masing-masing kubu kembali bertemu dan saling bersalaman untuk saling bermaaf-maafan,” katanya.
Sebelum perang sarung, mereka melakukan semacam pemanasan dengan cara memutar-mutar sarung mereka. Sementara para penonton masing-masing kubu juga memberi semangat pada pemain. Perang sarung ini sendiri dilakukan mereka pada setiap awal tanggal 1 Ramadhan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait