"Saya sendiri tidak kebingungan, dari distributor di Kecamatan Jepon yang biasanya memberi pupuk ke saya, sekarang berhenti. Katanya kuota sudah habis di 2020. Sehingga di 2021 yang seharusnya masih ada sisa kuota, saya tidak dapat," ujarnya.
Pihaknya juga mengaku bahwa selama ini tidak pernah meminta kartu tani dan buku tabungan untuk berada di kiosnya. Namun itu semua berdasarkan kebijakan dari atas, untuk mempermudah nanti saat pengambilan.
"Tujuan para petani tadi pada mau meminta buku tabungan dan kartu tani yang sebelumnya saya bawa.Dan tadi sudah saya berikan sesuai tuntutan mereka," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait