Pedagang tanaman jamu di Pasar Tradisional Bunder, Sragen, Jateng (Foto: iNews/Joko Piroso)

SRAGEN, iNews.id - Berbagai jenis tanaman jamu tradisional kini menjadi buruan warga pascamasuknya wabah virus korona ke Indonesia. Salah satu pedagang tanaman jamu bahkan menghabiskan 600 kilogram jahe setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan pembeli.

Warga percaya mengonsumsi berbagai jenis jamu seperti jahe, kunyit, temulawak, serai dan kayu manis mampu meningkatkan imbun untuk menangkal virus korona jenis baru (Covid-19).

Lonjakan pembeli dirasakan pedagang tanaman jamu di Pasar Tradisional Bunder, Sragen. Menurut pedagang Surani mengatakan pembeli jamu bisa mencapai 100 orang per hari. Surani mengaku bisa menghabiskan lebih dari 600 kilogram jahe setiap harinya.

"Wuh, 100 orang bisa beli di saya dalam sehari. Padahal biasanya ya pembeli ya biasa saja. Bisa 600 kg saya jual per hari habis," ucap Surani, Sabtu (7/3/2020).

Naiknya permintaan menyebabkan harga tanaman jamu di pasar juga mulai merangkak naik. Kenaikan paling tinggi terjadi pada harga jahe merah yang menjadi Rp50.000 per kilogram. Kemudian, kunyit yang sebelumnya dijual Rp2.000 menjadi Rp6.000 per kilogram. Sementara temulawak dihargai Rp6.000 per kilogram.

"Ini naiknya sejak dua hari ini sih," ucap pedagang lainnya Rusmiyati.

Diakui Rusmiyati jika hari biasa, pembeli dari kalangan pedagang jamu. Namun, beberapa hari ini banyak di antara pembeli yang mengaku untuk konsumsi pribadi.

"Biasanya itu tukang jamu yang pada beli. Tapi dari kemarin itu dari orang biasa banyak yang nyari juga," katanya.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network