Tradisi pengantin tebu di Pabrik Gula (PG) Sragi, Kabupaten Pekalongan. Foto: iNews/Suryono Sukarno.

PEKALONGAN, iNews.id - Mengawali musim giling tebu, Pabrik Gula (PG) Sragi di Kabupaten Pekalongan mengadakan tradisi pengantin tebu. Prosesi ini sebagai rasa syukur atas panen tahun ini. 

Prosesi pernikahan tebu sudah menjadi tradisi rutin diadakan saat mengawali giling tebu PG Sragi. Kirab pengantin tebu dilakukan dengan mengelilingi area sekitar pabrik gula.

Ratusan warga berbondong-bondong ingin melihat tradisi tahunan yang dilakukan PG Sragi. Mengawali musim giling tebu tahun ini, dua buah tebu yang diberi nama Manis Tangguh Bagya dan Roro Gendhis Piranti dinikahkan. 

Pengantin tebu berasal dari Desa Kesincen dan Kesesi Rejo Kabupaten pemalang. Pada bagian batang tebu dililitkan dua boneka yang menggunakan baju pengantin dan diberi nama kedua mempelai. 

Setelah dikirab keliling area pabrik gula, pengantin tebu sampai ke tempat penggilingan. Suara lirih gending Jawa mengawali prosesi peletakan sang pengantin di mesin penggilingan. 

Tebu pengiring pengantin ikut diletakkan di mesin penggiling oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan sejumlah karyawan pabrik gula. 

“Saya menginginkan dengan ditandai pesta giling tebu, berdampak pula pada kesejahteraan para petani,” kata Fadia Arafiq, Kamis (19/5/2022). 

Tradisi pengantin tebu sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. “Tahun ini kami menyelenggarakan karena kondisi Covid-19 semakin menurun,” kata Manajer PG Sragi, Teguh Narwanto.

Tradisi pengantin tebu, lanjutnya, merupakan warisan budaya turun temurun yang dilestarikan sebagai tanda syukur atas hasil bumi yang diberikan Tuhan. Tak hanya itu, karyawan pabrik juga berharap selalu diberi keselamatan dalam bekerja menggiling tebu menjadi gula.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network