“Kami baru mendapatkan bantuan sembako dan mi instan selama dua kali yang habis dalam waktu satu hingga dua hari saja. selama terendam banjir kami tidak ada yang keluar rumah dan bekerja sehingga stok kebutuhan di rumah mulai menipis,” katanya.
Hingga saat ini ketinggian banjir terus bertambah. Beberapa ternak warga terjebak di dalam rumah dan ikut terendam banjir. Warga mengaku tidak berani mengevakuasi seluruh ternak karena takut jika terjadi patah kaki pada ternak jika nekat menerobos ketinggian banjir, karena tulang ternak tidak kuat menahan derasnya banjir.
“Agar ternak tidak sakit dan mati. warga terus membersihkan kandang dari sampah dan memberikan makanan di tengah genangan banjir,” ujar Damiri.
Warga mengaku belum mau untuk mengungsi dan memilih tidur di atas genangan banjir karena takut jika ternaknya hilang atau mati jika tidak dijaga. Selain merendam rumah, banjir juga merendam ribuan hektare tanaman padi yang baru tanam dan siap panen. Akibatnya banyak petani yang mengalami gagal panen.
Editor : Ahmad Antoni
banjir Kabupaten Grobogan korban banjir terendam banjir genangan banjir dapur umum sembako mi instan
Artikel Terkait