JAKARTA, iNews.id - Inilah 3 jalur alternatif ke Gunung Sumbing menjadi informasi penting bagi para pendaki yang ingin menikmati keindahan salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah ini. Gunung Sumbing, dengan ketinggian sekitar 3.371 mdpl, merupakan salah satu destinasi favorit pendaki setelah Gunung Sindoro, Merbabu, dan Merapi.
Keindahan alam, jalur yang menantang, serta panorama puncak yang menawan menjadikan gunung ini selalu ramai dikunjungi, baik oleh pendaki berpengalaman maupun pemula. Mengetahui jalur alternatif tentu akan memudahkan Anda memilih rute sesuai kebutuhan, stamina, dan pengalaman mendaki.

3 Jalur Alternatif ke Pemalang yang Lebih Lancar, Nomor 2 Punya Pemandangan Indah!
Bagi sebagian besar pendaki, Gunung Sumbing dikenal memiliki medan yang cukup menantang dengan tanjakan yang curam dan trek berbatu. Namun di balik itu semua, jalur-jalur menuju puncak menawarkan pesona masing-masing, mulai dari hutan pinus, kebun tembakau khas Temanggung, hingga lahan pertanian warga yang menyegarkan mata.
Karena itulah, mengetahui 3 jalur alternatif ke Gunung Sumbing bisa menjadi bekal penting sebelum Anda merencanakan pendakian.

3 Jalur Alternatif ke Sumenep Lewat Darat dan Laut, Mana yang Paling Seru?
3 Jalur Alternatif ke Gunung Sumbing
1. Jalur Garung (Kabupaten Wonosobo)
Jalur Garung merupakan salah satu jalur yang paling populer dan sering digunakan pendaki. Letaknya berada di Desa Garung, Kabupaten Wonosobo. Jalur ini terkenal dengan medan yang cukup menantang karena banyak tanjakan curam, namun pemandangan alamnya tidak perlu diragukan lagi. Pendaki akan melewati perkebunan tembakau yang menjadi ciri khas daerah Wonosobo, hutan pinus, serta padang rumput luas menjelang puncak.
Keunggulan jalur Garung adalah akses yang mudah dijangkau dari pusat kota Wonosobo. Basecamp pendakian pun cukup lengkap dengan fasilitas seperti warung makan, penyewaan perlengkapan, hingga area parkir yang luas.

3 Jalur Alternatif ke Pasuruan Terbaru, Cocok untuk Liburan ke Bromo Tanpa Macet
Meskipun jalur ini lebih menantang, banyak pendaki memilihnya karena rutenya jelas dan sudah sering dilewati.
Alamat Basecamp: Desa Garung, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
Estimasi Biaya Tiket Masuk: Rp20.000 – Rp25.000 per orang
2. Jalur Cepit Parakan (Kabupaten Temanggung)
Alternatif berikutnya adalah jalur Cepit Parakan yang berada di wilayah Temanggung. Jalur ini menjadi favorit bagi pendaki yang ingin menikmati pemandangan lebih bervariasi. Perjalanan dari basecamp akan melewati lahan pertanian warga, kebun tembakau, hingga padang sabana yang indah.
Medannya cenderung lebih landai di awal, meski tetap ada beberapa tanjakan curam yang menguji stamina. Pendaki yang memilih jalur Cepit biasanya mencari pengalaman mendaki dengan suasana tenang.
Tidak seramai jalur Garung, rute ini memberikan kesempatan lebih besar untuk menikmati keindahan alam dengan nyaman. Di beberapa titik, pemandangan Gunung Sindoro yang berdiri megah di seberang jalur juga menjadi bonus tersendiri.
Alamat Basecamp: Desa Cepit, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Estimasi Biaya Tiket Masuk: Rp15.000 – Rp20.000 per orang
3. Jalur Kaliangkrik (Kabupaten Magelang)
Jalur Kaliangkrik dikenal sebagai jalur yang lebih ramah untuk pendaki pemula. Berada di wilayah Kabupaten Magelang, jalur ini menyuguhkan pemandangan indah sejak awal perjalanan.
Pendaki akan melewati area pertanian warga, hutan pinus, serta ladang hijau yang menenangkan. Jalur Kaliangkrik juga relatif lebih aman dibandingkan jalur lain karena medannya tidak terlalu ekstrem.
Daya tarik lain dari jalur ini adalah keberadaan beberapa spot camping yang luas, seperti di Pos 3 dan Pos 4. Banyak pendaki yang memilih jalur Kaliangkrik untuk menikmati malam di tenda sambil menunggu matahari terbit.
Saat sunrise, panorama puncak Gunung Merapi, Merbabu, dan Sindoro terlihat jelas dari jalur ini. Tidak heran jika jalur Kaliangkrik menjadi pilihan utama pendaki yang mengutamakan keindahan visual.
Alamat Basecamp: Desa Butuh, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Estimasi Biaya Tiket Masuk: Rp15.000 – Rp20.000 per orang
Editor: Komaruddin Bagja












