Angka Putus Sekolah di Jateng Tinggi, Dewan Ingatkan PPDB Wajib Perhatikan 3 Hal Ini

SEMARANG, iNews.id - Pemprov Jateng wajib memperhatikan sejumlah persoalan jelang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 ini. Saat ini masih ada cukup waktu mempersiapkan proses PPDB yang harus bisa diakses oleh semua anak di Jateng.
Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan persoalan pertama yang harus jadi acuan adalah masih tingginya angka putus sekolah anak-anak Jawa Tengah (Jateng).
Jika melihat data Kemdikbud, angka putus sekolah jenjang SMA/SMK di Jateng masih cukup tinggi dalam kurun waktu 2018-2020.
Dalam rentang tahun 2018, 2019 dan 2020 angka putus sekolah di Jateng yakni 11.249 siswa (9.683 siswa SMK dan 1.566 siswa SMA), 15.160 siswa (12.752 siswa SMK dan 2.408 siswa SMA) dan 5.070 siswa (3.569 siswa SMK dan 1.501 siswa SMA).
Dengan data tersebut, maka proses PPDB yang biasanya akan digelar pada bulan Juni diharapkan mampu menekan angka putus sekolah. "Caranya dengan dipermudah dalam proses pendaftaran. Dibuat simpel dan sederhana agar semua anak dari berbagai kalangan mau dan bisa ikut PPDB," kata Yudi Indras, Selasa (12/4/2022).
Hal kedua, dia tekankan adalah persiapan aplikasi maupun server PPDB tahun 2022/2023 yang mumpuni. Hal ini terkadang terlihat sepele namun saat hari H pendaftaran, begitu jumlah pendaftar besar maka server bisa down dan akan menyulitkan calon siswa yang akan mendaftar.
Editor: Ahmad Antoni