Atasi Kesulitan Pupuk Petani, Bupati Rembang Minta Intensitas Penyaluran Ditambah
REMBANG, iNews.id - Bupati Rembang Abdul Hafidz memanggil produsen dan distributor menyusul keluhan petani yang kesulitan mendapat pupuk bersubsidi. Bupati meminta intensitas penyaluran ditambah agar petani cepat menerima pasokan.
“Saya mengumpulkan produsen dari PT Pusri maupun Petrokimia, serta distributor pupuk. Mereka bilang stok cukup, tapi distribusinya yang terjadi kendala. Hujan turun merata, dan waktu memupuk bersamaan. Petani minta bareng-bareng, “ kata Abdul Hafidz, Selasa (12/1/2021).
Terdapat kendala pengiriman dari gudang ke kios pupuk lengkap (KPL) ketika petani meminta bersamaan. Proses pengiriman, sebagian menggunakan kendaraan kecil guna mempermudah jangkauan ke lokasi kios.
Hanya saja, dampaknya adalah jumlah muatan berkurang. Sedangkan sebagian pengiriman lainnya menggunakan truk. Rata-rata, distributor setiap hari menyalurkan pupuk 6–12 rit. Bupati selanjutnya meminta agar intensitas pengiriman ditambah antara 12–24 rit per hari.
Sehingga petani segera menerima pasokan. Permintaan Bupati disanggupi dengan menambah jumlah armada truk dan pekerja pengangkut. “Saya minta petani bersabar, 1-2 hari ke depan pengiriman pupuk akan ditingkatkan,” jelasnya.
Jika kendaraan pengangkut distribusi ditambah, dirinya berharap kesulitan pupuk yang dikeluhkan petani segera teratasi. Mengenai petani yang kesulitan menebus pupuk karena belum mempunyai kartu tani, Bupati mengambil kebijakan agar sementara dilayani melalui sistem rekomendasi dari petugas penyuluh pertanian.
Sehingga petani bisa menebus pupuk, namun diminta tidak disalahgunakan. “Tidak usah berbelit-belit. Jika si A benar-benar berhak menerima pupuk bersubsidi, penyuluh pertanian saya perintahkan terbitkan surat rekomendasi untuk yang bersangkutan, “ kata Bupati.
Bahkan alokasi pupuk untuk bulan Februari diminta dialihkan ke Januari 2021 agar kebutuhan petani terpenuhi.“Mohon petani tidak perlu menyalahkan ini dan itu. Pemerintah mendengarkan dan berupaya terus merespon,“ jelasnya.
Mengenai kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat yang semakin dikurangi, Bupati menilai tetap masih mencukupi kebutuhan petani. Misalnya pupuk urea bersubsidi tahun 2020 lalu, Kabupaten Rembang memperoleh 23.000 ton. Sedangkan tahun 2021 dikurangi menjadi 20.000 ton.
Editor: Ary Wahyu Wibowo