get app
inews
Aa Text
Read Next : Detik-Detik Menegangkan Bukit Kapur Longsor di Banyumas Timpa Rumah, Warga Panik Histeris

Banyumas Jatuh ke Tangan Belanda pada Agresi Militer Pertama, Begini Sejarahnya

Senin, 16 Agustus 2021 - 04:57:00 WIB
Banyumas Jatuh ke Tangan Belanda pada Agresi Militer Pertama, Begini Sejarahnya
Ilustrasi Kabupaten Banyumas. (Foto : iNews.id).

Sembilan buah jembatan menuju daerah Banyumas dan Kota Purwokerto diledakkan serta di hancurkan. Namun usai diledakkan, ternyata pasukan Belanda menyadap hubungan telepon pasukan tentara Indonesia, sehingga pasukan Belanda dapat mengetahui konsentrasi pasukan Indonesia di wilayah tersebut.

Perlawanan pasukan RI di Bumiayu yang dipimpin oleh Mayor Brotosiswoyo dengan kekuatan empat kompi, dan sulitnya perjalanan masuk ke Purwokerto akibat rintangan dan hancurnya jembatan-jembatan, maka pasukan Belanda mundur ke arah Margasari, Banjaran, Balapulang dan bergabung dengan pasukan Belanda Tegal.  

Mereka meneruskan perjalanannya ke Kalibakung wilayah Bumijawa, terus ke timur ke Belik yang dipertahankan oleh pasukan ALRI. Pasukan Belanda terus maju, yang tujuannya menerobos masuk daerah Bobotsari dan memutari Gunung Slamet.

Setelah melalui pertempuran sengit, Bobotsari akhinya dikuasai Belanda pada Rabu 30 Juli 1947 sekitar pukul 16.30 WIB. Mengetahui pertahanan di Bobotsari telah dikuasai Belanda, Panglima Divisi II Gatot Soebroto memerintahkan untuk membumi hanguskan gedung-gedung dan bangunan-bangunan penting di Kota Purwokerto seperti Stasiun Timur dan pabrik gula serta instalasi-instalasi militer agar tidak digunakan tentara Belanda.

Pada Kamis 31 Juli 1947 sekitar pukul 08.00 WIB, tentara Belanda yang sudah dihadang batalyon IV Wongsoatmodjo di Desa Sidangkangen, Kalimanah, Purbalingga segera dihujani tembakan dan senapan mesin serta mortier olah pasukan TNI. 

Pertempuran seri berlangsung lama di wilayah tersebut mengakibatkan 22 prajurit TNI gugur dan terpaksa dimakamkan dalam satu lubang karena keadaan sangat gawat.

Pasukan Belanda terus melaju hingga Sokaraja yang berjarak sekitar 8 kilometer dari Kota Purwokerto. Tentara Belanda terus menghujani Kota Purwokerto dengan tembakan-tembakan arteleri yang mengenai rumah-rumah dan bangunan di sekitar alun-alun Purwokerto. Pada pukul 12.00 WIB pada hari itu, Belanda berhasil menguasai Kota Purwokerto.

Sejak tentara Belanda menduduki Purwokerto, hampir seluruh kekuatan aparatur RI di daerah Karisidenan Banyumas dan Kementerian Dalam Negeri (Departemen Dalam Negeri) serta Kepolisian Negara menggunakan daerah utara Purwokerto sebagai basis gerilya dan pusat kegiatan Pemerintahan RI. Hingga akhirnya Kementerian Dalam Negeri yang berkedudukan di Baturraden pindah ke Yogyakarta.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut