Begini Perjalanan dan Sejarah Gamelan hingga Ditetapkan Unesco sebagai WBTb
Hingga saat ini, sudah ada 11 WBTb asal Indonesia yang ditetapkan oleh Unesco. Di antaranya, wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung , tari saman, noken, tiga genre tari tradisional di Bali, seni pembuatan kapal Pinisi, tradisi pencak silat, dan pantun.
"Kalau usulan dari Jawa Tengah itu ada empat yang masuk di antaranya batik, wayang, keris dan gamelan. Ini sedang proses jamu dan tempe," sebutnya.
Dosen ISI Surakarta sekaligus praktisi gamelan Suraji, menyambut gembira penetapan WBTb oleh Unesco. Dia mengatakan setelah penetapan ini akan ada rencana aksi, untuk dapat membumikan dan memopulerkan gamelan di kalangan anak muda.
Menurutnya, gamelan bukan hanya seperangkat alat musik berupa saron, gong dan bonang, kendang, rebab dan sitar. Di dalamnya, terdapat nilai filosofi dan historis yang panjang.
Dia mengatakan, informasi tentang gamelan terukir pada relief Candi Borobudur. Penetapan gamelan sebagai WBTb oleh Unesco, tidak terbatas hanya gamelan Jawa saja. Namun, alat musik ini telah menyebar ke seantero negeri, mulai dari Bali, Sumatra dan Kalimantan.
"Yang ditetapkan bukan sekedar gamelan Jawa tapi Gamelan Indonesia," ujar dosen jurusan karawitan itu. Dia menyebut, gamelan bukan hanya dimainkan orang Indonesia. Seperangkat alat musik itu sudah dimainkan di Australia, Jepang, hingga benua Afrika.
Selain Pusat Studi Gamelan, pihaknya juga akan membuat semacam workshop pembuatan alat-alat gamelan. Ini karena, di masa pandemi Covid-19, banyak di antara perajin gamelan yang tidak lagi berproduksi.
Editor: Ahmad Antoni