Beredar Isu Intimidasi Warga di Wadas Purworejo, Polda Jateng: Itu Patroli Rutin sekaligus Aksi Sosial

SEMARANG, iNews.id - Polda Jawa Tengah (Jateng) menyayangkan beredarnya isu negatif tentang kegiatan patroli di Desa Wadas, Purworejo yang terkesan mengintimidasi dan membuat trauma masyarakat. Padahal, kegiatan itu patroli polisi yang murni bersifat rutin sekaligus digunakan untuk aksi sosial.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, kegiatan patroli rutin itu dilaksanakan personel Polres Purworejo di Desa Wadas, dipimpin oleh Kasatbinmas Polres Purworejo Kompol Prayogo.

Baca Juga

Polda Jateng Tangkap Komplotan Pencuri Spesialis Pembobol Toko Modern

"Patroli polisi juga bermacam-macam bentuknya, ada patroli terbuka dan tertutup. Patroli terbuka ada yang dilakukan Bhabinkamtibmas, petugas fungsi sabhara serta lalu lintas. Polsek setempat juga wajib melakukan patroli untuk antisipasi Kamtibmas," kata Kombes M Iqbal, Sabtu (25/9/2021).

Dia mengatakan, dalam patroli rutin tersebut, petugas sekaligus mendata warga penerima bantuan Bantuan Tunai Pelaku Usaha PKL dan Pemilik Warung (BPTKLW). Polisi juga memberikan penyuluhan protokol kesehatan (prokes), membagikan  masker dan memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19.

Baca Juga

5 Pengedar Narkoba Ditangkap Ditresnarkoba Polda Jateng, 900 Gram Sabu Diamankan

"Adapun BPTKLW adalah program bantuan pemerintah  bagi warga kecil agar usaha mereka tetap hidup dan berkembang di masa pandemi," kata Kabid Humas.

Kombes M Iqbal menjelaskan, apabila masyarakat melihat ada petugas bersenjata melakukan patroli, itu merupakan prosedur tetap yang berlaku bagi fungsi sabhara, termasuk di Polsek. 

Baca Juga

Kunjungi Ponpes Aris Kendal, Kapolda Jateng Salurkan Sembako Alumni Akpol 97 kepada Santri

Kegiatan polisi melakukan aksi sosial dengan membagikan bahan sembako dan masker juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di masa pandemi Covid-19. Sebab, polisi turut berkewajiban membantu tugas pemerintah untuk percepatan penanggulangan Covid-19.

"Saya rasa semua tahu bahwa Polri terlibat aktif dalam penanggulangan Covid-19 seperti melakukan penyuluhan, vaksinasi massal, bagi-bagi masker serta memberikan bansos pada warga yang terdampak wabah Covid-19. Pendataan penerima bantuan BPKLW juga bagian dari percepatan pemulihan ekonomi warga di masa pandemi," katanya.

Baca Juga

Operasi Patuh Candi Tanpa Tilang, Kapolda Jateng: Kita Kedepankan Preemtif dan Preventif

Polda Jateng sangat menyayangkan apriori sejumlah oknum warga atas kegiatan yang dilakukan personil Polres Purworejo tersebut. Sebab, selain menggelar sejumlah kegiatan yang sejalan dengan program pemerintah bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19, patroli Polri di Desa Wadas murni untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas.

"Aksi penghadangan sejumlah oknum pemuda warga Wadas yang menutup jalan dengan sepeda motor saat polisi hendak kembali dari patroli, amat kami sayangkan," kata Kabidhumas.

Permasalahan itu sudah diselesaikan Kasat Binmas Purworejo Kompol Prayogo dengan menjelaskan maksud dan tujuan patroli. Kelompok pemuda itu akhirnya menerima penjelasan polisi dan kemudian membuka blokade. Mereka juga serta mempersilakan patroli polisi melanjutkan perjalanan patroli ke desa lain.

Terkait tentang adanya sejumlah warga yang menolak rencana kegiatan penambangan andesit di wilayah desa setempat, Kabid Humas menyatakan pihaknya memahami benar hal itu.

Menurutnya, aksi pro dan kontra terhadap suatu kegiatan atau kebijakan adalah hal yang lumrah di negara demokrasi. Polri menghormati hak setiap warga negara dan siap melindungi keselamatan warga dengan memelihara stabilitas kamtibmas sesuai amanat konstitusi.

"Masalah pro kontra warga bisa diselesaikan lewat jalur hukum atau musyawarah. Namun apa yang dilakukan Polri di Wadas murni melaksanakan patroli dan kegiatan lain yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya di masa pandemi Covid-19 ini," katanya.

Dia kembali menegaskan, kehadiran Polri di masyarakat untuk memberi rasa aman di masyarakat. Polri juga hadir untuk memberi efek pencegahan bagi pelaku tindak pidana agar tidak melakukan tindak pidana di suatu wilayah. 

Editor: Maria Christina