Budi Daya Bawang Merah di Sragen Didorong Dimaksimalkan

SOLO, iNews.id - Bank Indonesia (BI) Cabang Solo mendorong budi daya bawang merah di Kabupaten Sragen. Optimalisasi hasil pertanian tersebut seiring tingginya permintaan pasar.
Kepala BI Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, dengan budi daya tanpa pupuk kimia diharapkan hasil panen akan lebih besar dan rasa juga lebih enak.
"Dalam budidaya ini juga menggunakan kelambu, mengurangi risiko hama sehingga daunnya bagus, hasil umbi besar. Harapannya ini bisa menguntungkan petani dan tercapai swasembada bawang merah," Nugroho Joko Prastowo, Jumat (8/2021).
Ia mengatakan, pertahanan ekonomi salah satunya sektor pertanian memegang peranan penting di ekonomi moneter.
"Ketahanan ini harus dibangun, harapannya agar tidak impor terus, harga (komoditas pokok) tidak lompat-lompat (naik turun) sehingga berdampak pada inflasi," katanya.
Terkait hal tersebut, pihaknya mengimbau agar setiap daerah memaksimalkan potensi yang ada termasuk juga mengembangkan produk turunannya.
"Dalam hal ini produk turunannya yakni bawang goreng karena permintaan pasar terhadap produk ini cukup tinggi. Ada permintaan dari Jepang, binaan BI sudah ada pengiriman salah satunya dari Brebes. Harapannya jangan hanya Brebes tetapi juga Sragen," katanya.
Selain memberikan pendampingan berupa pelatihan budi daya bawang merah dengan cara organik, bantuan lain yang juga diberikan oleh BI kepada Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Sragen yakni rumah kompos dan gudang bibit.
Ketua ABMI Kabupaten Sragen Suratno mengatakan, selama ini pengadaan bibit menjadi salah satu kendala yang dialami oleh petani.
"Kami juga dibantu alat pendukungnya, termasuk gudang bibit. Harapannya upaya ini bisa membantu BI dalam menstabilkan inflasi," katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo