Cegah Penyebaran Klaster Tarawih, Puluhan Warga Desa Pekaja Banyumas Jalani Tes PCR
"Yang dirawat di rumah sakit itu baru melahirkan. Anaknya lahir dalam kondisi sehat dan sekarang sudah dibawa pulang, sedangkan ibunya masih di rumah sakit," katanya
Menurutnya, Satgas Penanganan Covid-19 Desa Pekaja untuk sementara menutup dua mushala dan dua masjid guna mengantisipasi berkembangnya klaster tarawih tersebut.
"Hari ini (30/4) juga dilakukan penyemprotan disinfektan oleh BPBD Kabupaten Banyumas terhadap rumah-rumah warga dan lingkungan sekitar termasuk masjid dan mushala," kataya.
Salah seorang warga yang baru menjalani tes usap PCR, Isro menyampaikan terima kasih kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas karena telah memberikan respons cepat dalam penanganan klaster tarawih di Desa Pekaja. "Masyarakat menjadi lebih tenang, tidak panik dalam menghadapi semua ini," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan jika pada hari Jumat (30/4) dilaksanakan tes usap PCR terhadap kontak erat dari 22 warga Desa Pekaja yang dinyatakan positif Covid-19 pada hari Kamis (29/4).
Selain di Desa Pekaja, kata dia, di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, juga terdapat klaster Tarawih dengan tujuh orang yang terkonfirmasi positif.
"Alhamdulillah untuk Tanggeran tidak ada penambahan, hanya ada tujuh orang yang dinyatakan positif dan saat ini mereka berada di Rumah Karantina, Gedung Diklat, Baturraden," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni