Dia memanfaatkan tempatnya menjadi kedai kopi, yang sekaligus menjadi tempatnya berbagi informasi tentang pertanian ke para petani muda tersebut.
"Lumayan banyak untuk pemuda ada 5-25 orang. Seperti komunitas sekarang. Jadi bisa dibilang 5-25 orang. Kita saling sharing, saling kontribusi tentang stok saat kosong bisa supply kolaborasi mempertahankan usaha. Kita tukar ide dan inovasi agar usaha berkembang dengan baik," katanya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, usahanya juga mendapatkan banyak pesanan terutama untuk pembuatan jasa pembuatan instalasi untuk pertanian hidroponik. Adapun untuk pemasaran, produknya juga berhasil menembus pasar modern seperti mal di Kota Tegal.
"Alhamdulillah kita sudah masuk ke supermarket, salah satunya di Ritamall (Rita Super Mall) Tegal dan agen-agen kebab, karena kebanyakan sayur selada ataupun sayur lain konsumennya kebanyakan agen atau pengusaha kebab," ujar Firman.
Dia menilai, usai direpost Lapak Ganjar memang terjadi perkembangan pada penjualannya. Masyarakat banyak yang bertanya, dan memesan produknya melalui nomor teleponnya yang disertakan saat mengunggah foto produk di Lapak Ganjar.
Editor : Ahmad Antoni
Follow Berita iNewsJateng di Google News