Detik-Detik Tim SAR Evakuasi Pendaki Mapala Unsoed di Gunung Slamet Terobos Hujan Badai

SLAWI, iNews.id – Detik-detik tim SAR gabungan mengevakuasi Sadewa Natha Radya, mahasiswa pencinta alam (Mapala) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, yang tewas dalam pendakian di Gunung Slamet, berlangsung dramatis. Tim SAR harus berjibaku di tengah hujan badai.
Selain mengevakuasi jenazah Sadewa, Tim SAR juga harus mengevakuasi korban yang mengalami luka patah tulang lengan. Upaya untuk mengevakuasi korban meninggal begitu dramatis. Tim SAR harus berjuang di antaranya cuaca yang kurang bersahabat di Gunung Slamet.
Kapolsek Bumijawa AKP Mukmin mengatakan cuaca jalur pendakian dari Guci ke puncak Gunung Slamet kurang bersahabat.
“Bahkan, Tim SAR harus berjibaku dengan menerobos hujan badai. Upaya evakuasi juga baru dapat dilaksanakan pada Minggu (26/2), karena pada Sabtu (25/2) kondisi cuaca juga tidak bersahabat,” Mukmin.
Kendala yang dihadapi adalah badai di puncak Gunung Slamet. Bahkan, untuk menandu jenazah korban membutuhkan waktu enam jam dari puncak hingga pos pendakian Permadi Guci, Kecamatan Bumijawa.
Petugas Pos Pendakian Permadi Guci, Sofyan mengatakan, ada tujuh pendaki yang akan naik ke puncak Gunung Slamet. Tetapi, hanya empat orang yang naik hingga puncak Gunung Slamet. Ke semuanya adalah laki-laki.
Editor: Ahmad Antoni