get app
inews
Aa Text
Read Next : Cerita IRT Obesitas di Parepare Berbobot 200 Kg, Sulit Berdiri Hanya Bisa Ngesot

Ganjar Pranowo Beberkan Konsep Jogo Tonggo, Bantuan hingga Akhir Wabah Corona

Minggu, 26 April 2020 - 08:44:00 WIB
Ganjar Pranowo Beberkan Konsep Jogo Tonggo, Bantuan hingga Akhir Wabah Corona
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) mengungkap konsep Jogo Tonggo dalam obrolan di Instagram Live @sindonews, Sabtu (25/4/2020) sore. (Foto/Instagram)

JAKARTA, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membeberkan salah satu konsep dalam mengatasi wabah corona pada daerah yang dipimpinnya. konsep itu dinamakan jogo tonggo atau jaga tetangga. 

"Jogo Tonggo atau Jaga Tetangga. Ini kalau kita ingin bantuan dari pemerintah kan terbatas. Semuanya jadi korban atau terkenda dampak Covid-19 ini, namun karena anggaran kurang, maka butuh toleransi dan teposeliro. Yang mampu ya tolong ikut membantu, jangan malah minta. Daftarkan yang kurang mampu. Kita saling bantu, gotong royong," ujar Ganjar dalam obrolan di Instagram Live @sindonews yang dipandu wartawan SINDOnews Chamad Hojin, Sabtu (25/4/2020). 

Menurut Ganjar, selain itu perlu modal sosial dan nilai-nilai komunal yang sudah ada sejak dahulu di tengah masyarakat.

"Seperti di tingkat RW, harus dilindungi warga yang sudah sepuh, balita, anak-anak, disabilitas, korban PHK, orang yang nekat mudik dan sebagainya, sehingga bisa saling membantu," katanya.

Termasuk juga mengenai keluhan dan kekhawatiran warga soal keamanan terkait banyaknya narapidana yang dibebaskan dengan proses asimilasi.

"Itu bisa lewat saling menjaga tetangga, Jogo Tonggo," ucapnya.

Ganjar juga langsung merespons pertanyaan salah satu netizen yang bekerja sebagai bidan mengenai alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan yang masih susah didapat di Banjarnegara dan Purbalingga.

"Boleh enggak kita kasih kejutan. Nanti saya minta nomornya biar saya hubungi dan kasih bantuan APD," katanya.

Mengenai warga Jawa Tengah yang merantau di Jabodetabek, Ganjar mengaku sudah berkali-kali mengimbau agar tidak mudik.

"Saya titip ke Gubernur DKI, Jabar, Banten. Tolong warga saya yang ada di sana dibantu. Kita saling bantu. Di sini kita bantu teman-teman dari Banten, Papua, Sumatera Barat dan lainnya yang tidak bisa pulang," ucapnya.

Kuncinya warga Jawa Tengah yang diminta tidak pulang harus dijamin kebutuhan pokoknya.

"Itulah makanya saya telepon Pak Anies Baswedan, Pak Ridwan Kamil dan Kemensos. Harapan saya, mereka bisa dijamin kebutuhan pokoknya selama tiga bulan," katanya.

Ganjar menegaskan, penanganan Covid-19 bukanlah bicara tentang teritorial. 

"Tapi soal kemanusian yang adil dan beradab," ujarnya.

Ganjar merupakan salah satu kepala daerah yang dianggap sigap dalam menangani  wabah Corona. Kini Jateng sedang mengantisipasi warga yang nekat pulang kampung agar mereka mengisolasi diri terlebih dahulu.

Soal sampai kapan pandemi Covid-19 di Jateng, Ganjar menyebut sebenarnya dalam 28 hari gangguan virus mematikan ini bisa berakhir.

"Selama 28 hari atau katakanlah sebulan, jika kita semua disiplin di rumah. 14 hari awal virus mengganggu, 14 hari berikutnya kita cegah. Kalau ada yang gejala sakit kita ambil dan bawa ke rumah sakit. Kalau mau, 28 hari itu selesai, tapi kan pada enggak mau," katanya.

Menurutnya, berdasaran perkiraan ahli kalau kondisi penanganan hanya begini saja, maka September nanti Covid-19 baru mulai turun.

"Sementara kalau kita intervesi, dengan PSBB dan lainnya maka skenario kita Covid-19 ini bisa sampai Juni," katanya.

"Kalau semua ketat dan disiplin, maka Mei selesai. Pertanyaannya, apa bisa kita ketat dan disiplin. Waktu tergantung kita, tentara terdepan melawan Covid-19 ya kita sendiri. Jangan mudik, disiplin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan terus berdoa," ujarnya.

Terakhir, Ganjar meminta kesadaran masyarakat Jawa Tengah agar jangan sampai terjadi lagi aksi menolak jenazah pasien Covid-19, serta stigma negatif kepada keluarganya karena hal itu sangat menyakitkan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut