Ganjar Sebut Kebudayaan Jawa saat Ini Menghadapi Tantangan yang Nyata, Apa Saja?

YOGYAKARTA, iNews.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan kebudayaan Jawa saat ini menghadapi tantangan yang nyata. Sebab itu, pelestariannya dibutuhkan pemikiran implementatif dan komitmen.

Hal itu disampaikan Ganjar usai Kongres Kebudayaan Jawa III di Yogyakarta, Senin (14/11/2022) malam. KKJ III yang berlangsung hingga 17 November nanti, melibatkan peserta dari berbagai unsur, wakil delegasi utama dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.

Baca Juga

Ganjar Tertarik Usulan Buruh, Formula Penetapan UMP Mengacu pada Inflasi

“Tadi saya sampaikan, nilai-nilai yang pernah disepakati itu bener nggak mau kita laksanakan. Nah komitmen-komitmen itu mesti kita dorong, jadi kita lebih bicara pada implementasi,” katanya.

Dia mengatakan, beragam warisan kebudayaan Jawa kini mau tidak mau harus dikembangkan. Khususnya warisan budaya benda seperti gamelan, keris, wayang, batik, dan cerita panji.“Mesti kita eksplore dan kembangkan terus menerus,” ucapnya.

Baca Juga

Kota Pekalongan Diprediksi Tenggelam pada 2035, Ganjar: Harus Ada Tindakan Ekstra

Salah satu upaya menjaga budaya Jawa yang diterapkan Ganjar di Jawa Tengah, adalah kebijakan mengenakan pakaian adat setiap hari Kamis.

Baca Juga

Kasus Bullying Siswi SMA Sragen, Ganjar: Sudah Diperingatkan, Anda Berhadapan dengan Saya

“Beberapa hari ini mudah-mudahan nanti akan memunculkan pemikiran dengan cara melaksanakan dan komitmen daerah dari tiga provinsi ini,” ujar Ganjar.

Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X dalam sambutannya mengatakan, budaya Jawa tidak akan hilang meski terus digempur modernisasi. Budaya Jawa, kata Sultan mesti direaktualisasi.

Baca Juga

Jokowi Resmikan Masjid Sheikh Zayed Solo, Ini Harapan Ganjar Pranowo

“Melalui kegiatan Kongres Kebudayaan Jawa ini, budaya Jawa dapat menjadi jawaban atas berbagai tantangan zaman dan tantangan global, seiring dinamika yang menyertainya,” kata Sultan.

Secara resmi, Ganjar membuka KKJ III bersama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Gubernur Jatim yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Benny Sampirwanto.

Editor: Ahmad Antoni