Hari Pertama Kerja, Bupati Blora Arief Rohman Pilih Ngantor di Rumah Sakit
“Setelah kita berkeliling tadi, ternyata RS kita masih butuh tambahan alat cuci darah, karena hingga kini masih terjadi antrian. Kemudian ruangnya juga butuh pelebaran. Kita juga ninjau ruang ICU, PICU, NICU, dan melihat ruang isolasi Covid-19. Ternyata alat untuk pemeriksaan swab berupa Cartridge TCM yang terbatas juga habis, sehingga butuh pengajuan lagi. Akan kita koordinasi kan dengan stakeholder terkait agar bisa melayani swab lagi," kata Bupati.
Pihaknya mendorong pelaksanaan vaksinasi bisa terus dipercepat, diutamakan para pelayan masyarakat yang setiap hari bertemu banyak orang.
"Ya beginilah yang saya maksud ngantor di rumah sakit. Tidak harus stay di sini, tapi bagaimana kami memonitoring secara berkala, mendampingi para tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 dan penyakit lainnya. Kemudian menyerap permasalahan yang ada di lapangan dan memberikan arahan langsung kepada paramedis. Tidak hanya di RSUD Blora tapi juga RSUD Cepu, RS swasta hingga Puskesmas," ujarnya.
Pihaknya juga bersyukur karena angka persebaran Covid-19 grafiknya sudah mulai melandai, yang dirawat di RS tinggal 6 orang. "Kami ingin wajah rumah sakit ini menjadi ramah, masyarakat yang berobat menjadi nyaman. Mohon saran dan masukan masyarakat untuk kemajuan rumah sakit kita ini,” katanya.
Editor: Ahmad Antoni