Hari Santri 2020, RMI Jateng Minta Ponpes Tidak Dijadikan Objek Penanganan Covid
Abu Choir menegaskan, untuk menangani kasus Covid-19 di pesantren pendekatannya memang harus berbeda dengan masyarakat umum.
"Semoga ada titik temu. Ada program Jogo Santri, Jogo Kyai. Dalam kasus santri terpapar Covid-19 di Banyumas, ternyata membutuhkan ruang isolasi yang banyak. Kami berharap semua terbuka. Ponpes maupun pemerintah sama-sama terbuka. Semua tersenyum, maka akan terwujud pesantren yang sehat dan kuat di Jawa Tengah," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebutkan, ada 923 kasus Covid-19 di klaster pondok pesantren di Jateng yang secara prosentase sebanyak 44,6 persen dari total keseluruhan paparan Covid.
Dari jumlah itu 123 orang dirawat di ruang isolasi khusus, 446 karantina mandiri, 82 orang dirawat di rumah sakit, dan 272 sembuh.
Dokter Budi Laksono dari Satgas Covid-19 Jateng menyebut, angka yang terpapar Covid-19 dan yang dinyatakan sembuh selalu berubah setiap harinya.
Dia melihat data santri yang terpapar Covid di pesantren itu seperti pemburu yang memburu ayam di kandang.
"Saya langsung bisa melihat banyak. Padahal di luar kandang (masyarakat umum) lebih banyak lagi. Jangan lupa paparan Covid di perkantoran di Jawa Tengah juga banyak. Bila di tes massal kemungkinan bisa mencapai puluhan, bahkan bisa jadi hingga 50 persen perkantoran terpapar Covid," ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki