get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang 1 Suro, Sumber Air di Malang Berwarna Merah Darah dan Beraroma Wangi

Haul Sunan Abinawa di Kendal, Ribuan Warga Berebut Nasi Suro dan Air Guci Nyai Kong

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:01:00 WIB
Haul Sunan Abinawa di Kendal, Ribuan Warga Berebut Nasi Suro dan Air Guci Nyai Kong
Ribuan warga berebut nasi Suro dan air suci Nyai Kong pada haul Sunan Abinawa di Kabupaten Kendal, Kamis (26/6/2025). (Foto: iNews)

Ziarah dan Air Suci Guci Nyai Kong

Selain berebut Nasi Anggi, warga juga memanfaatkan momen haul untuk berziarah ke makam Pangeran Benowo, yang terletak di belakang Masjid Jami’ Sunan Abinawa. Makam ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi, terutama pada malam Jumat Kliwon dan bulan Muharam. Warga percaya bahwa berdoa di makam Sunan Abinawa dapat mendatangkan berkah, seperti kesehatan dan kelancaran rezeki.

Tak kalah menarik adalah tradisi mengambil air suci dari guci peninggalan Sunan Abinawa, yang dikenal sebagai Gentong Nyai Kong. Guci ini, yang terletak di serambi masjid, diyakini memiliki air yang tidak pernah habis, bahkan di musim kemarau. Warga antre dengan botol air mineral untuk mengambil air dari guci tersebut, yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan membawa berkah.

“Setiap kali ziarah, saya selalu mengambil air dari Gentong Nyai Kong. Airnya segar dan saya merasa lebih sehat setelah meminumnya,” ujar Siti Fatimah, seorang peziarah dari Kendal.

Juru kunci makam, Sodikin menjelaskan, air dari guci ini menjadi daya tarik utama bagi peziarah. “Banyak yang datang dari berbagai daerah untuk mengambil air ini. Mereka percaya air ini bisa menyembuhkan penyakit dan memberikan keberkahan,” katanya.

Makna Haul Sunan Abinawa

Haul Sunan Abinawa bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga wujud syukur masyarakat atas jasa-jasa Sunan Abinawa dalam menyebarkan agama Islam dan membangun Kabupaten Kendal. Acara ini juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antarwarga, baik dari Pekuncen maupun daerah lain. 

Menurut Kepala Desa Pekuncen, Santoso, tradisi ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur.

“Dengan haul ini, kami ingin menguri-nguri budaya dan menumbuhkan semangat masyarakat untuk menjaga warisan leluhur. Selain itu, Desa Pekuncen juga semakin dikenal melalui wisata religi, terutama saat Haul Sunan Abinawa,” ujar Santoso.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut