Industri Kecil Menengah di Boyolali Didorong Raih Kucuran Kredit Perbankan
"Saya lihat betul, (bunga) KUR dari 19 persen saat Pak Jokowi awal menjadi presiden, turun secara bertahap hingga saat ini menjadi 6 persen," kata Aria Bima.
Bahkan, untuk bunga non-KUR di kisaran 12 persen. Meski saat ini pelaku usaha masih mengakses KUR, diharapkan mereka mulai menghitung keuangan dengan bunga normal.
"Jadi walaupun pelaku UMKM nyicil bunga 6 persen tapi penghitungannya dalam pembukuan tetap 12-14 persen. Jadi menghitung ongkos produksi dengan realistis," katanya.
Bukan hanya bunga kredit tetapi penghitungan secara realistis tersebut juga termasuk untuk upah tenaga kerja. Dengan demikian, pelaku usaha akan tahu sejauh mana untung rugi usaha mereka.
"Kadang yang ikut ngurusi keluarga, tapi upahnya harus dihitung secara profesional, yang paling riil," katanya.
Selain akses kredit, untuk pemasaran secara digital juga menjadi salah satu fokus. Saat ini era digital sudah sangat akrab dengan pelaku usaha mikro, khususnya di Boyolali.
"Harapannya pelaku UMKM akan makin mampu melihat pasar yang terus berubah, konsumen terus melihat berbagai produk di era teknologi karena pilihan banyak. Satu jenis makanan saja akan lihat kemasannya. Ini harus menjadi perhatian pelaku usaha juga," katanya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo