Jalani Tes Kejiwaan, Remaja Pembunuh Nenek di Grobogan Diduga Mengalami Halusinasi
Dokter kejiwaan RSUD Soedjati Purwodadi juga telah melakukan pemeriksaan psikis AG pascaoperasi.
“Dari hasil pemeriksaan, kondisi kejiwaan pelaku belum stabil dan seperti orang bingung,” kata dokter kejiwaan RSUD Dr Soedjati Purwodadi, dr Safira Alfiati.
Bahkan tangan pelaku harus diikat agar tidak meronta saat dilakukan pengobatan. Setelah kondisinya membaik, tangan pelaku yang diikat akhirnya dilepas dan sudah mulai bisa diajak komunikasi.
selama dalam pengawasan dokter kejiwaan, pelaku sempat mengungkapkan adanya bisikan-bisikan untuk menghabisi neneknya. Setelah menghabisi neneknya, pelaku mengaku mendapat bisikan untuk menggorok lehernya sendiri.
Berdasarkan riwayat yang diperoleh dari rumah sakit, pelaku pernah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa Semarang beberapa tahun lalu karena sering mengamuk. Setelah sembuh, AG dibawa pulang pihak keluarga dan tinggal berdua bersama neneknya.
Editor: Ary Wahyu Wibowo