Kakek Penjaga Makam Berusia 91 Tahun Ini Jadi Calhaj Tertua Banyumas

BANYUMAS, iNews.id – Berusia lanjut ternyata tidak mengendorkan semangat Ahmadi, kakek asal Desa Gumelar Lor, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini untuk menunaikan ibadah haji.

Ahmadi yang kini berusia 91 tahun itu menjadi calon haji tertua asal Banyumas yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Butuh waktu 20 tahun bagi kakek yang dikaruniai 11 anak, 21 cucu dan tujuh buyut ini untuk bisa melaksanakan rukun Islam kelima.

Baca Juga

1 Desa di Temanggung Berangkatkan 103 Warganya ke Tanah Suci

Maklum, Ahmadi hanyalah seorang penjaga makam. Meski demikian, dengan semangat dan ketekunannya menabung akhirnya Ahmadi bisa memenuhi panggilan beribadah haji bersama istri tercintanya, Sartoyah.

Fisik Ahmadi pun bisa dibilang sangat prima. Dia saban pagi naik sepeda ontelnya untuk berangkat ke kebun yang berjarak sekitar 1 kilometer. Ahmadi juga masih kuat membersihkan rumput yang memenuhi areal pemakaman veteran di dekat kebun miliknya.

Baca Juga

15 Tahun Menabung, Tukang Sayur di Jember Akhirnya Bisa Berangkat Haji

Ahmadi memang menjadi juru kunci makam sejak puluhan tahun lalu. Pejuang veteran ini rajin membersihkan makam veteran kawan-kawannya yang telah mendahuluinya. Di kebun ini, Ahmadi sering memetik buah pisang hingga bertandan-tandan untuk dijual ke pasar.

Ahmadi menuturkan, menanam cabai maupun membersihkan rumput merupakan salah satu caranya berolahraga untuk menjaga staminanya. “Sudah lama saya berkebun dan nyangkul. Ini bagus buat fisik saya,” katanya, Rabu (25/7/2018).

Ahmadi tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 91 dan rencananya berangkat ke Mekkah melalui embarkasi Solo pada 13 Agutus 2018 nanti. “Senang sekali karena bisa berangkat haji. Saya sudah nabung selama 20 tahun,” ucapnya.

Camat Tambak, Dwi Irawan Sukma mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di laboratorium kondisi kesehatan kakek Ahmadi tergolong baik. “Dia hanya mengalami sedikit gangguan pendengaran saja karena tergolong lanjut usia,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki