get app
inews
Aa Text
Read Next : Perampok Aniaya Karyawati Toko Helm di Brebes, Gasak Perhiasan Emas dan HP

Kampung Adat Jalawastu Brebes, Diyakini Tanah Suci dan Tempat Tinggal Para Dewa

Selasa, 17 Januari 2023 - 16:21:00 WIB
Kampung Adat Jalawastu Brebes, Diyakini Tanah Suci dan Tempat Tinggal Para Dewa
Kampung adat Jalawastu di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Brebes. (Foto: ist/YouTube)

JAKARTA, iNews.id - Kampung Adat Jalawastu di Brebes mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Singgah di kampung ini, Anda akan merasakan suasana yang damai.

Kampung Jalawastu berada di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.

Letak kampung ini memang sangat terpencil. Berada di kaki Gunung Kumbang atau Gunung Sagara, membuat suasana di kampong ini sejuk dan asri. 

Menariknya, hampir 145 kepala keluarga di kampung ini masih teguh menjaga tradisi leluhur. Rumah warga seluruhnya menggunakan dinding papan dan beratapkan seng. Tidak ada satu pun rumah berbahan semen, keramik, atau genteng.

Kampung Adat Jalawastu

Kampung Jalawastu dipercaya masyarakat sebagai tanah suci, karena dahulu kampung ini menjadi tempat tinggal atau tempat bertapa (bersemedi) para dewa dan para raja. 

Karena itu, bangunan rumah yang dihuni penduduk setempat, bahasa yang digunakan, hingga upacara adat yang dilakukan, seluruhnya memiliki makna khusus dan masih terjaga meski zaman sudah modern.

Tradisi unik warga Kampung Adat Jalawastu, Brebes. (Foto: Pemkab Brebes)
Tradisi unik warga Kampung Adat Jalawastu, Brebes. (Foto: Pemkab Brebes)

Rumah Dilarang Pakai Semen

Masyarakat Kampung Jalawastu dilarang membangun rumah menggunakan atap dari genteng, tembok dari batu-bata dan semen. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kelestarian alam dan mencegah longsor. Lalu, bentuk dari bangunan rumahnya tidak diperolehkan berbentuk limas melainkan hanya berbentuk lurus.

Upacara Adat Ngasa

Kampung Jalawastu memiliki ritual khusus yang dilakukan tiap tahun, yaitu Upacara Adat Ngasa. Upacara adat ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali atau setiap Selasa Kliwon pada Mangsa Kesanga (kesembilan dalam kalender Jawa). 

Upacara Ngasa memiliki makna sebagai perwujudan rasa syukur kepada Batara Windu Buana yang dianggap sebagai pencipta alam. Batara memiliki ajudan bernama Burian Panutus. Konon, semasa hidupnya dia tidak makan nasi dan lauk pauk yang bernyawa. Ritual upacara Ngasa mulai dilaksanakan dari kaki Gunung Kumbang dan Gunung Sagara pada senin malam. Dilanjut sehari setelahnya dengan doa dan makan bersama.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut