Kapolres Wonogiri Setrum Anggotanya, Ternyata Ini Tujuannya
Namun demikian, tambahnya, tugas berat bukanlah menjadi kendala. Tapi itu jadikan sebagai tantangan di era masyarakat yang melek teknologi.
Menyikapi masih adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh (oknum) anggota, itu menunjukkan ada ketidakseimbangan antara sikap, sifat, mental dan hobinya. Yang itu berimplikasi terhadap pelanggaran disiplin maupun pelanggaran etik.
Menurutnya, bila ditilik dari latar belakang Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, sejatinya semua anggota memiliki kualitas yang sangat baik dari aspek psikologis, mental dan spiritualnya.
Sebab, mereka telah memenuhi syarat melalui penilaian yang komprehensif. Jadi jika ada anggota melakukan pelanggaran, artinya ada budaya/kebiasaan yang salah.
Kapolres yang berpengalaman di bidang Propam ini menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi alasan secara rasional bahwa semua personel Polri butuh recharger dan penyeimbang otak dan hatinya.
Sehingga diperlukan recharger untuk menyeimbangkan hati dan otak. Terlebih lagi, sebentar lagi banyak tugas-tugas penting yang harus dijalankan. Yakni mulai bosterisasi hingga pengamanan Pemilu 2024.
''Oleh karena itu, kami menggelar giat refresh dan recharge mental serta otak anggota, agar menjadi lebih fresh untuk menjalankan tugas-tugas negara,'' ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni